About me
White collar at Martha Tilaar Group of companies
https://www.facebook.com/arif.rchman
Ponsel-ponsel bermerek baru sebenarnya bisa menjadi alternatif pilihan dari ponsel-ponsel merek mapan. Sebab harganya lebih terjangkau, tetapi fitur-fiturnya menarik, seperti dual-mode atau dual slot (GSM-GSM, GSM-CDMA) dan TV tuner internal.
Apa pun namanya, ponsel merek lokal ataupun merek Cina ini sebenarnya dipasok dari Cina, dan mungkin saja pabrik yang sama. Jadi tak heran jika sebagian besar bentuk, menu dan fiturnya mirip. Agar lebih mudah, ponsel-ponsel buatan negeri Panda ini kita sebut saja sebagai ponsel alternatif.
Harus Lebih Selektif
Saat ini minimal ada 30-an merek ponsel alternatif yang beredar di seluruh Nusantara. Jika satu merek mengeluarkan 10 tipe ponsel, berarti ada sekitar 300-an pilihan ponsel alternatif di pasar. Akibatnya, Anda akan pusing saat memilih ponsel bermoda dual-mode atau ber-TV.
Konsumen tentu saja yang akan memilih ponsel dengan fitur melimpah tetapi berharga murah. Memang begitulah penawaran ponsel alternatif ini: fitur melimpah dan menarik, harga relatif murah.
Sayangnya, memilih ponsel alternatif tidaklah semudah dugaan. Situasinya jauh berbeda dengan ponsel merek ternama; kita tinggal lihat iklan, lalu tunjuk yang disukai. Saat memilih ponsel alternatif yang majoritas buatan Cina, kita harus sedikit berhati-hati. Mengapa?
Demi mempertahankan eksistensi pasar ataupun mendongkrak angka penjualan, ponsel-ponsel alternatif ini adakalanya mengambil jalan ‘alternatif’. Maksudnya, fitur-fitur ponselnya dipromosikan tidak sesuai kenyataan. Contoh, pada casing atau pada brosur tertulis kamera sebesar 2 megapixel (MP), yang sebenarnya hanya mendukung resolusi maksimal 1,3MP.
Perhatikan Ini
Selain itu masih banyak kejanggalan pada ponsel-ponsel alternatif. Berikut hasil penelitian Sinyal:
- Kamera bohongan. Pada badan ponsel terdapat lubang untuk kamera, tetapi ini cuma pemanis saja, karena kameranya tidak ada.
- Resolusi kamera. Pada casing tertera 2MP, padahal aslinya hanya 0,3MP (VGA).
- Tombol akses pada badan samping ponsel hanya hiasan. Contoh, ada tombol untuk kamera tetapi tidak berfungsi. Tombol itu hanyalah asesoris karena bentuk casing-nya yang sudah permanen.
- Model casing mirip ponsel merek terkenal.
- Tidak Dual On. Artinya hanya satu kartu yang aktif, padahal pada brosur ditulis dual-on (kedua kartu aktif).
- Aplikasi Java harus khusus.